Pemimpin kudeta militer Mesir Jenderal Abdel Fatah As Sisi sangat kejam terhadap anggota Ikhwanul Muslimin. Setelah membantai anggota Ikhwanul Muslimin, militer membawa mayat-mayat mereka berkeliling ke tempat-tempat keramaian. Demikian dikatakan Amien Rais dalam Pengajian Politik Islam di Masjid Al Azhar Jakarta, Ahad (30/3).
Menurut Amien Rais, pembantaian kejam ini adalah salah satu contoh berubahnya “Musim Semi Arab” menjadi “Musim Gelap”. Selain contoh tersebut, Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini juga menyebutkan contoh lain perkembangan Timur Tengah yang menyedihkan.
Amien Rais menegaskan, Amerika Serikat telah semena-mena terhadap dunia Islam. Selain penyerangan kepada Iraq, perlakuan terhadap Saddam juga tidak manusiawi. Terlepas dari kezaliman Saddam terhadap sebagian rakyatnya, Amien yang pernah bertemu Saddam, melihatnya sebagai orang yang berani melawan Amerika.
“Sehingga ketika digantung ia menolak ditutup wajahnya dan mengucapkan tahlil (Laa Ilaaha Illallah)” ujarnya seperti dikutip Hidayatullah.com, Senin (31/3).
Selain pernah bertemu dengan Saddam, Amien juga mengaku telah bertemu tiga kali dengan Pemimpin Libya Muammar Qadhafi. Ia terkesan bila bertemu dengannya.
“Pertemuan selalu diawali dengan pembacaan ayat Al Qur’an dahulu beberapa menit. Kemudian baru mulai membahas masalah-masalah di dunia Islam,”paparnya di depan ribuan jamaah Masjid Al Azhar Kebayoran Baru.
Tapi, Qadhafi kemudian diburu dan dibunuh AS. “Jenazahnya diedarkan di pasar-pasar,” ungkap Amien sambil menyebutkan bahwa bagaimanapun Saddam dan Qadhafi adalah tokoh dunia Islam.
Yang menyedihkan adalah reaksi dunia Islam terhadap berbagai kejadian ini. Hingga saat ini dunia Islam masih belum melakukan aksi lebih nyata. Ia berharap, semua masalah di dunia Islam segera berlalu. [Hidayatullah/BersamaDakwah]
Posting Komentar