Membaca shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ibadah yang sangat mudah dan memiliki keutamaan besar. Keutamaan shalawat semakin berlipat jika ia dibaca pada hari Jum'at. Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikut ini:
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro; hasan ligoirihi)
Sedangkan secara umum, keutamaan shalawat adalah sebagai berikut:
1. Shalawat adalah perintah Allah yang juga dilakukan-Nya dan dilakukan MalaikatNya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (QS. Al Ahzab : 56)
2. Membaca shalawat satu kali akan diganjar dengan shalawat (rahmat) dari Allah 10 kali
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa membaca shalawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberinya shalawat (rahmat) sepuluh kali” (HR. Muslim)
3. Orang yang paling banyak bershalawat adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah, kelak di hari kiamat
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah dia yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)
4. Shalawat juga akan dibalas/dijawab oleh Rasulullah
مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَىَّ إِلاَّ رَدَّ اللَّهُ عَلَىَّ رُوحِى حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
“Tidak seorangpun yang mengucapkan shalawat kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku sehingga aku bisa membalasnya.” (HR. Abu Dawud; shahih)
5. Orang yang banyak bershalawat –terutama saat nama beliau disebut- akan dimuliakan Allah
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ
“Hinalah orang yang disebut namaku di depannya, namun ia tidak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)
6. Orang yang banyak bershalawat –terutama saat nama beliau disebut- tidak dicatat sebagai orang yang pelit
الْبَخِيلُ الَّذِى مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَىَّ
“Orang yang pelit adalah orang yang tidak bershalawat kepadaku ketika namaku disebutkan di sisinya” (HR. Tirmidzi; hasan shahih)
7. Membaca shalawat di awal doa merupakan adab dan salah satu faktor dikabulkannya doa
سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَجِلَ هَذَا . ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Rasulullah mendengar seseorang berdoa tanpa membaca tahmid kepada Allah juga tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” Kemudian beliau memanggil orang tersebut lalu bersabda, “Jika kalian berdoa maka hendaklah ia membaca tahmid kepada Rabbnya dan memuji kepadaNya, lalu bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah itu berdoalah sesukanya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi; hasan shahih)
Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]
Posting Komentar