Bagaimana jika engkau menikah, namun tidak bisa bertemu suamimu di hari yang dinanti-nantikan itu? Akhirnya engkau hanya berduaan dengan fotonya di saat walimah. Itulah yang dialami oleh salah seorang pengantin wanita Gaza. Akibat ulah pemerintah kudeta Mesir, ia hanya bisa bersanding dengan foto suaminya. Air mata pun tak berhenti membasahi pipinya.
Pemerintah kudeta Mesir menutup gerbang perlintasan Rafah yang menghubungkan Mesir dan Palestina.
Dikutip dari Dakwatuna, Al Quds Al Arabi pada Rabu (23/4) memberitakan, akibat penutupan gerbang itu, pengantin perempuan terpaksa hanya didampingi foto suaminya di hari bahagianya.
Pengantin perempuan duduk didampingi foto suaminya dalam pesta pernikahan yang diadakan di salah satu gedung pertemuan di tengah kota Khan Yunus. Air mata tak hentinya membasahi pipinya, karena pesta pernikahan adalah hari yang di tunggu-tunggu setiap gadis yang akan duduk di samping pujaan hatinya.
Muhammad Abdul Muthalib Salut (29 tahun) adalah seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kurdistan, Irak. Sudah beberapa pekan, Muhammad berusaha masuk ke Gaza lewat perbatasan Rafah, namun selalu gagal hingga tanggal pernikahan tiba. [Dakwatuna/BersamaDakwah]
Posting Komentar