Hujan deras yang mengguyur Makkah al-Mukarramah pada Kamis malam (8/5) lalu mengakibatkan banjir dan arus air deras di pusat kota suci. Juru bicara Badan Pertahanan Kota Suci, Sholeh al-Ulayani mengumumkan 1356 titik kerusakan parah, diantaranya adalah kendaraan yang terbawa arus air, pohon tumbang dan terputusnya jaringan listrik dalam kota. Bahkan, sedikitnya satu orang tewas akibat banjir itu.
Sholeh menambahkan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menghadapi bencana banjir tersebut. Pihaknya juga sempat menutup jalan tol Makkah-Jeddah dan beberapa jalan dalam kota untuk alasan keamanan.
“Kami telah menurunkan 23 tim keamanan dibantu dengan 16 tim SAR dan 12 alat berat untuk menaggulangi banjir kota suci, khususnya di kawasan pusat Masjidil Haram, Hirroh Syuaibah dan kawasan Hida yang terkena arus air di jalan raya,” kata Sholeh al-Ulayani seperti dikutip Hidayatullah dari al-Hayat.com, Jum’at (9/5) siang.
Pada hari yag sama, Gubernur Makkah al-Mukarramah Masy’al bin Abdullah Alu Saud mengadakan rapat mendadak dengan Badan Perencanaan dan Pengembangan Kota Makkah.
Selain mencari tahu sebab utama luapan air, dalam rapat itu Gubernur Masy’al juga menegaskan pentingnya sinergi antar komponen layanan masyarakat dalam menghadapi musibah banjir, termasuk Badan Perencanaan dan Pengembangan Kota selaku pihak yang tahu kondisi medan Makkah.
“Hal ini (sinergi.Red) menjadi darurat dan penting sebagai bentuk perhatian kita atas keselamatan jiwa kaum muslimin di tanah yang agung ini,” kata Gubernur Masy’al bin Abdullah dikutip alarabiya.net.
Untuk itu segera dibentuk Panitia Khusus (Pansus) penanggulangan bencana banjir kota suci.
Pansus ini memiliki tugas utama untuk mengontrol sejauh mana sinergi yang terbangun dari seluruh komponen layanan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, termasuk kesiapan tim di saat ada laporan perkiraan hujan akan turun kembali.
Ketua Proyek Pembangunan Kanal Banjir Kota Suci, Ir Ahmad Abdullah Alu Zaid mengatakan bahwa curah hujan di pusat kota Makkah berkisar antara 80-100 mm/tahun. Adapun curah hujan pada Kamis malam lalu naik sekitar 50% dari rata-rata curah hujan tahunan hanya dalam waktu 2 jam saja.
“Derasnya curah hujan Kamis malam kemarin menjadi salah satu sebab meluapnya air dari jalur drainase yang sudah ada,” Terang Ir Ahmad Abdullah. [AM/Hidayatullah/Bersamadakwah]
Posting Komentar