Militer Perancis yang selama ini disebut sebagai pasukan perdamaian di Afrika Tengah ternyata memiliki andil besar dalam membantai umat Islam di sana. Pasukan Perancis yang seharusnya menjaga perdamaian malah melucuti senjata umat Islam sehingga tidak bisa membela diri saat diserang milisi Kristen. Hal itu diungkapkan Ulama Afrika Tengah di depan Persatuan Ulama Dunia, Ahad (9/3).
“Kami sebenarnya mampu membela diri, melawan milisi-milisi Kristen. Tetapi pasukan Perancis yang seharusnya berkewajiban menjaga perdamaian melucuti kami, dan membiarkan milisi Kristen bersenjata, sehingga kami menjadi mangsa yang mudah bagi mereka,” kata Syaikh Muhammad Said Ismail seperti dikutip Alukah.
Ismail menyebutkan adanya konspirasi Perancis yang bertujuan membantai umat Islam. Perancis mengirimkan dua ribu pasukannya di Afrika Tengah. Pengiriman ini diijinkan PBB untuk menjaga perdamaian, tapi kenyataannya pasukan Perancis membiarkan terjadinya aksi-aksi pembantaian terhadap umat Islam. Termasuk juga di ibukota, Bangui.
Menurutnya, dalam banyak kesempatan, bahkan aksi-aksi pembantaian terjadi di depan mata pasukan Perancis. [AM/Dakwatuna/BersamaDakwah]
Posting Komentar