Keterbatasan akibat blokade Israel membuat warga Gaza semakin kreatif. Mereka mencari berbagai cara untuk menghadapi krisis, termasuk krisis listrik.
Selain membuat listrik tenaga matahari, pemuda Gaza kini juga mengembangkan kincir angin sebagai pembangkit listrik alternatif.
Dikutip dari InfoPalestina, Senin (19/5), Pusat Penelitian Universitas Islam Gaza sebelumnya mengumumkan pihaknya membutuhkan tiga enginer listrik dan industi untuk melakukan eksperiman pembangkit listrik dengan tenaga angin. Ahmad Alul, mahasiswa berusia 25 tahun ini tidak menyangka kalau dia akhirnya menjadi satu-satunya orang yang bertahan dalam eksperimen ini hingga akhir.
Mahasiswa jurusan teknik industi di Universits Islam Gaza ini telah menggeluti eksperimen pembangkit listrik dari tenaga angin melalui “Kincir Angin” dengan mengalami banyak kesulitan sampai akhirnya berhasil.
Alul mengatakan, Gaza mengalami krisis listrik berkesinambungan selama 8 tahun. Kincir angin untuk pembangkit listrik yang dia rancang memberikan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai melalui dinamo khusus.
“Kesulitannya hanya pada dinamo penggerak yang dicegah zionis masuk dari luar. Sementara itu eksperimen sukses dan menghasilkan listrik dari kincir aingin setelah mengalami kesulitan yang sangat berat,” tambahnya.
Tinggi kolom kincir angin ini mencapai 12 meter dengan diameter 4,6 meter, sesuai ekspresimen Alul dalam penelitian yang dia lakukan sebagai syarat kelulusannya di kampus Universitas Islam Gaza. Alat ini merupakan sumber energi yang sudah teruji bekerja efektif di negara-negara Eropa. [InfoPalestina/BersamaDakwah]
Posting Komentar