Kini kita telah beberapa hari berada di bulan Rajab 1435 H. Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Rajab berasal dari tarjib yang artinya menghormat. Dari namanya, Rajab adalah bulan yang dimulaikan dan dihormati. Bulan yang memiliki keutamaan.
Rajab adalah Salah Satu Bulan Haram
Bulan Rajab menjadi istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya karena bulan Rajab merupakan salah satu bulan dari empat bulan haram (arba’atun hurum).
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah itu ada 12 bulan. Kesemuanya dalam ketetapan Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara (12 bulan) tersebut terdapat 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu...” (QS. At Taubah : 36).
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sanksi berbuat dosa di bulan-bulan haram jauh lebih berat dibandingkan bulan-bulan lainnya, selain bulan suci Ramadhan. Sebaliknya, amal shalih di bulan-bulan haram lebih besar pahalanya dibandingkan pada bulan lainnya, kecuali Ramadhan.
Ibnu Katsir mengutip penjelasan Ibnu Abbas dan Qatadah dalam masalah ini.
“Sesungguhnya melakukan perbiatan zalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan zalim pada bulan-bulan lain,” kata Ibnu Abbas.
Qatadah mengatakan “Amal shalih lebih besar pahalanya pada bulan haram, dan melakukan kezhaliman pada bulan itu dosanya lebih besar dibanding pada bulan-bulan selainnya, meskipun kezhaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”
Kendati demikian, tidak ada amalan khusus di bulan Rajab ini. Baik berupa mandi awal Rajab, puasa maupun shalat malam yang dikhususkan pada tanggal-tanggal tertentu.
Bulan yang Dekat dengan Ramadhan
Rajab adalah bulan yang dekat dengan Ramadhan. Dalam beberapa hadits disebutkan doa yang secara harfiah menunjukkan persiapan menyambut Ramadhan telah dimulai di bulan Rajab ini.
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (HR. Al-Baihaqi dan Thabrani).
Meskipun hadits tersebut dinilai dhaif oleh Al Albani, terdapat hadits lain yang juga menggandengkan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan dalam sebuah doa. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan (HR. Ahmad).
Kalaupun ada ulama lain yang mendhaifkan hadits riwayat Imam Ahmad ini, banyak ulama yang telah membaca doa ini di bulan Rajab. Artinya, di sinilah letak keutamaan bulan Rajab. Bahwa di bulan ini, umat Islam telah mulai mempersiapkan diri menyambut Ramadhan; baik dengan ilmu, persiapan ruhiyah, fisik maupun finansial untuk menjemput bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Bulan Isra' Mi'raj
Meskipun masih diperselisihkan oleh sejumlah ulama, termasuk Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, 27 Rajab diyakini sebagai tanggal terjadinya Isra' Mi'raj, terutama oleh para ulama di Indonesia. Isra' Mi'raj adalah perjalanan luar biasa, dan melalui peristiwa itu Rasulullah mendapatkan perintah shalat secara langsung.
Dengan demikian, Rajab menjadi wasilah bagi umat Islam untuk kembali melakukan refleksi dan muhasabah terkait dengan shalatnya. Shalat diperbaiki kualitasnya, sembari mempersiapkan diri menunaikan puasa di bulan Ramadhan nanti.
Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]
Posting Komentar