Mandi Jum’at (al aghsaalul masnuunah) adalah mandi yang disunnahkan pada hari Jum’at. Hukumnya sunnah muakad (sunnah yang sangat dianjurkan), bahkan menurut para ulama hukumnya menjadi wajib jika tanpa mandi menyebabkan jama’ah Jum’at terganggu dengan baunya yang tidak sedap.
إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ
“Jika salah seorang di antara kalian menghadiri shalat Jum’at, maka hendaklah ia mandi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنْ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ
“Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih utama.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan An Nasai)
Lalu, kapankah waktu terbaik mandi Jum’at?
Di dalam Fikih Manhaji Imam Syafi’i diterangkan, “Waktu mandi Jum’at berawal dari sejak azan Subuh kedua (terbit fajar shadiq, red). Namun mandi yang dilakukan menjelang berangkat shalat lebih utama karena tujuan sunnah mandi, yakni agar aroma tubuh lebih harum dan bau keringat hilang, lebih mungkin dicapai.”
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah juga menjelaskan hal yang sama. Bahwa waktu terbaik mandi Jum’at adalah menjelang berangkat ke masjid.
“Waktu mandi Jum’at mulai sejak terbit fajar sampai shalat Jum’at, dan waktu yang lebih utama adalah mandi dan kemudian langsung segera berangkat ke masjid untuk mengerjakan shalat Jum’at.”
Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]
Posting Komentar